
Untuk produsen wasp basah, produk yang sukses bergantung lebih dari sekedar pada kain non-tenunan atau desain kemasan; stabilitas cairan wasp basah adalah faktor kunci yang benar-benar mempengaruhi kualitas produk dan kepuasan pelanggan.
Jika cairan wasp basah tidak stabil, mungkin menunjukkan hal-hal berikut:
Kuning dan perubahan warna
bau
Pemisahan dan hujan
Pertumbuhan mikroba dan jamur
Seluruh pengembalian batch dan keluhan pelanggan
Untuk memastikan bahwa masalah potensial dengan cairan tisu basah dideteksi dan dihilangkan sebelum digunakan, memastikan keamanan tisu basah yang sudah selesai, lima tes stabilitas adalah langkah kontrol kualitas penting untuk setiap pabrik tisu basah.
1Uji Suhu Tinggi
Tujuan:
Periksa ketahanan suhu tinggi cairan wasp basah dan menentukan apakah mereka memburuk selama transportasi suhu tinggi atau penyimpanan di musim panas.
Metode:
Tempatkan sampel cairan basah di inkubator pada 45 ° C dan 55 ° C selama 7 dan 14 hari, masing-masing, dan amati:
Perbedaan warna
Kehadiran hujan atau turbiditas
bau
Pengingat:
Rumus yang mengandung wangi, ekstrak tanaman alami, vitamin, dll. mungkin lebih rentan terhadap kerusakan pada suhu tinggi dan harus diuji secara khusus.
2Uji Siklus Pembekuan
Tujuan:
Simulasikan kondisi suhu rendah yang ditemukan selama penyimpanan musim dingin, transportasi, dan ekspor ke negara-negara dingin untuk memverifikasi stabilitas cairan wasp basah dan menentukan apakah delaminasi atau beku, membuatnya tidak dapat digunakan. Metode:
Tempatkan sampel di freezer pada -5 ° C selama lebih dari 24 jam, lalu kembali ke suhu kamar.
Ulangi proses ini 3-5 kali.
Perhatikan untuk:
Pemisahan cairan, curah hujan, turbiditas, sedimentasi, atau perubahan viskositas.
Rekomendasi:
Tes ini direkomendasikan untuk produk yang diekspor ke daerah utara dingin, seperti Eropa, Amerika Serikat, dan Rusia.
3Uji Stabilitas pH
Tujuan:
Mengembangkan pH yang tepat untuk cairan wasp basah berdasarkan fungsi yang berbeda, dan memastikan bahwa pH tetap stabil dalam berbagai kondisi. Hanya pH stabil yang memastikan kelembatan dan sifat antiseptik dari sapu basah.
Metode:
Gunakan pH meter untuk menguji pH cairan pada suhu kamar, suhu tinggi, dan kondisi pembekuan untuk memastikan tetap dalam kisaran yang tepat.
✅ Rentang referensi:
Wipes bayi: pH 4,5-6,0
Pembersih umum: pH 5,0-7,5
Mengapa itu penting:
Fluktuasi pH dapat melemahkan pengawet dan meningkatkan risiko kontaminasi mikroba dalam cairan handuk.
4Uji Sentrifug
Tujuan:
Untuk mensimulasikan getaran atau gerakan selama pengiriman dan menguji emulsi atau stabilitas fase dalam cairan tisu.
Metode:
Putar sampel dalam sentrifug pada 3000 rpm selama 30 menit. Perhatikan untuk:
Pemisahan lapisan
Partikel yang ditangguhkan
Pemecahan emulsi
✅ Terutama penting untuk:
Membersihkan formula cair yang mengandung minyak, emulsifier, atau minyak esensial.
5Uji Tantangan Mikroba (Uji Efisiensi Preservatif)
Tujuan:
Untuk menguji efektivitas sistem pengawet cairan tisu dalam mencegah kontaminasi mikroba.
Metode (dilakukan di laboratorium):
Inokulasikan rumusnya dengan mikroba umum (misalnya, Staphylococcus aureus, E. coli)
Memantau jumlah mikroba dari waktu ke waktu (biasanya 7, 14, 28 hari)
Kritis untuk:
Pembersih bayi cairan
Medis atau sanitasi tisu cairan
Bebas alkohol atau alami menyedot formula cair
✅ Pengujian Stabilitas = Jaminan Kualitas
Tujuan uji yang direkomendasikan untuk
Temp Tinggi Cegah kerusakan dalam kondisi panas Pengiriman musim panas atau luar negeri
Pembekuan – Pembekuan Mencegah pemisahan di dingin Ekspor, musim dingin, atau iklim dingin
Stabilitas pH Memastikan keselamatan dan integritas pengawet Semua jenis cairan sapu
Sentrifuge Periksa stabilitas emulsi Handuk berbasis minyak atau wangi
Tantangan Mikroba Memvalidasi sistem pengawet Bayi, medis, bebas alkohol
Melakukan tes ini sebelum mengisi tidak hanya membantu mengurangi keluhan pelanggan dan pengembalian produk, tetapi juga memastikan kepercayaan pelanggan jangka panjang dan reputasi merek.